Senin, 07 Oktober 2013

SAMPAH
Dalam undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. sementara menurut slamet (2002), sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik maupun anorganik bersifat dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagidan dibuang di lingkungan.
menurut aji kusuma dany (2013) sampah adalah hasil sebuah atau beberapa buah kegiatan yang tidak di inginkan atau sudah tidak digunakan lagi, yang bersifat mengganggu dan berdampak negatif bagi indifidu atau pun lingkungan tertentu, 


  1. penggolongan limbah/sampah berdasarkan jenis senyawa.
    - limbah organik adalah limbah yang terdiri dari bahan bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan oleh kegiatan pertanian, perikanan, peternakan, rumah tangga, dan industri yang secara alam mudah terurai oleh microorganisme.
    - limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui seperti mineral , minyak bumi atau hasil samping proses industri. limbah organik tidak mudah hancur dan terurai, bahkan sebagian zat anorganik tidak dapat di uraikan oleh alam . sehingga sampah anorgank juga disebut sebagai nonbioddegradable weste.
  2. penggolongan limbah berdasarkan wujud
    a. limbah cair
    adalah segala jenis limbah yang berbentuk cair, limbah cair diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu : limbah cair industri, rembesan, luapan dan air hujan . contoh :air detergen sisa cucian, air cucian daging , air buangan talang. dll
    b. limbah padat
    limbah padat adalah jenis limbah yang berbentuk padat, limbah padat dapat dikelompokkan dalam 6 kelompok yaitu, limbah organik mudah busuk, sampah organik dan anorganik tak busuk, sampah abu, sampah bangkai, sampah sapuan, dan sampah industri.
    c. limbah gas
    limbah gas adalah limbah yang berwujud gas, biasanya limbah ini di buang ke udara.di udara terdapat unsur unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dan lain lain. penambahan gas ke udara yang melampaui kandungan udara alam akan menurunkan kualitas udara, tingkat udara tergantung pada jenis limbah, volume yang lepas dan lamanya limbah berada di udara.
     
    dampak samapah 
berikut ini dampak yang ditimbulkan akibat sampah antara lain.:


  1. menurunkan estetika lingkungan 
  2. pencemaran udara oleh gas gas ang ditimbulkan oleh sampah seperti gas metan dan carbon dari pembakaran sehingga dapat menyebabkan sesak napas.
  3. pencenaran tanah dari bahan berbahaya berbahaya, beracun, dan bahan organik yang  tercampur dalam sampah akan sulit untuk di uraikan oleh microorganisme.
  4. pencemaran air dari bahan bebahaya dan beracun yang merembes masuk ke dalam air tanah dan air di permukaan sekitar nya.
  5. kerumitan sistim engolahan sampah.
  6. membebani masyarakat dengan adanya iuran pengelolaan sampah
  7. terganggunya kenyamanan dan kesehatan masyarakat 
  8. sampah bersifat tidak fleksibel, sehingga apabila telah menumpuk di suatu tempat maka akan tetap menumpuk sampai ada penanganan.
    pengolahan sampah
sering dengan semakin bertambah nya jumlah sampah maka perlu adanya penanganan sampah itu sendiri. pengelolaan sampah bertujuan untuk mengndalikan pencemaran yang disebabkan oleh berbagai kegiatan manusia. berikut ini merupakan beberapa metode pengelolaan sampah yangtelah umum dilakukan.

  1. penimbunan

    penimbunan sampah terbagi dalam dua cara yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary landfill
    a. metode penimbunan terbuka (open dumping)
    pada metode ini sampah di kumpulkan dan di timbun dalam lubang pada suatu lahan , biasanya di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) .penimbunan terbuka menimbulkan dampak yang negatif karena gas hasil pembusukan sampah dapat menyebar ke lingkungan , cairan sampah akan merembes dan mencemari tanah serta air, selin itu hama dan penyakit dapat berkembang dengan baik di lahan penimbunan terbuka
  2.  metode sanitary landfill
    pada metode ini sampah di timbun dalam
    lubang yang dialasi dengan tanah liat dan lembaran plastik untuk mencegah perembesan limbah ke tanah, sampah yang ditimbun didapatkan, kemudia ditutupi dengan  lapisan tanah yang tipis setiap hari nya. hal ini mencegah tersebarnya gas metan . pada land fillyang lebih medern , dibuat sistim lapisan ganda (plasyik -tanah liat- plastik -tanah liat) dan pipa saluran yang untuk mengumpulkan cairan serta gas metan yang terbentuk dari proses penbusukan smpah . kelemahan penanganan dengan metode ini adalah menghabiskan lahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar